Latest News

Friday, 30 September 2016

Bingung dengan Model Rambutnya

Sekalipun sudah diajari berkali-kali tentang Photoshop, tetap saja Yos Anting selalu minta bantuan saya berkaitan dengan photoshop. Seperti suatu hari, ia datang membawa file foto umatnya waktu di Ujung Beting.

Yos    : Bang, tolong edit gambar ini dulu.

Saya  : Edit gimana? Kan sudah bagus.

Yos    : Aku mau topi cowok baju kuning itu dilepas. Bisa gak?

Saya  : Bisa aja. Tapi, model rambutnya belah kiri, kanan atau tengah?

Yos    : Iya ya. Aku pun udah lupa. Tapi gini aja. Entar kalau abang buka topinya, kan kelihatan rambutnya belah mana.

Saya  : hahahaha....
Pangkalpinang, 2 Maret 2015
by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Thursday, 29 September 2016

RAMAJA DAN BAHAYA PORNOGRAFI

Menyikapi maraknya kejahatan seksual, dimana pelaku kejahatan itu sebagian adalah anak remaja, kelompok cendekiawan islam (ICMI) meminta pemerintah untuk menutup Google dan Youtube. Para pelaku kejahatan itu, dalam melakukan aksinya: memperkosa dan membunuh, dinilai telah terpengaruh oleh konten pornografi yang ada di Google dan Youtube. Dengan alasan inilah para cendekiawan ini menuntut supaya dua situs itu ditutup. (diskusi tentang ini dapat dibaca di sini).
Memang suatu keprihatinan melihat fenomena kejahatan seksual ini. Korban diperkosa, dan ada yang dibunuh. Kebanyakan pelakunya, yang berasal dari kalangan remaja, terpengaruh oleh adegan-adegan pornografi dan kekerasan yang mereka lihat di dunia maya. Pengaruh pornografi juga telah merasuk anak-anak remaja sehingga mereka berani melakukan hubungan suami isteri pada masa pacaran.
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Dua ciri utama remaja adalah keinginan tahu dan mencoba-coba. Rasa ingin tahu akan sesuatu yang baru dan menarik pada diri remaja sangatlah besar. Dorongan yang besar untuk ingin tahu ini membuat remaja berusaha untuk mencoba-coba. Inilah yang terjadi dengan masalah pornografi, dan dalam kasus tertentu menyangkut juga masalah narkoba.
Terkait dengan masalah pornografi, persoalan dasarnya adalah masalah seksualitas. Pada masa ini terjadi perubahan fisik remaja, termasuk reproduksi seksualnya. Perubahan ini awalnya menciptakan kebingungan. Dan dalam mengatasi kebingungan ini, remaja bersentuhan dengan dunia maya, yang tak lepas dari penguruh teman sebaya. Dari sinilah akhirnya remaja jatuh ke dalam percobaan demi percobaan.
Di sini ada satu peran yang hilang, yaitu orangtua. Ketika remaja dalam kebingungan menghadapi masalah seksualitas dirinya, orangtua seakan absen sehingga anak mencari dan menemukan jawabannya sendiri. Absennya orangtua di sini bisa disebabkan oleh dua faktor, (1) orangtua menunggu anak datang kepadanya dan bertanya soal seksualitas, dan (2) orangtua menilai seks itu tabu, sehingga orangtua berusaha menghindar pertanyaan anak seputar seksualitas.
Pandangan Gereja Soal Pornografi
Dapatkah pornografi dihilangkan dari muka bumi ini, khususnya dari bumi Indonesia? Rasanya sulit. Kita bisa membandingkannya dengan perumpamaan Yesus tentang lalang dan gandum (bdk. Mat 13: 24 � 30). Bukan karena tetap membiarkan pornografi berarti kita boleh menikmatinya. Gandum tetap tumbuh bersamaan dengan lalang, namun ia tetap menjadi gandum, bukan menjadi lalang. Demikian pula dengan remaja. Sekalipun pornografi tak mungkin dilenyapkan, remaja janganlah terpengaruh olehnya. Nasehat Paulus kepada jemaat di Roma, bisa menjadi pegangan kita, �Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.� (Rom 12: 2).
Bagaimana sikap Gereja tentang pornografi?
Pornografi termasuk dosa seksual. Dalam 10 perintah Allah, ia masuk ke dalam perintah keenam: Jangan berzinah (bdk. Youcat Indonesia: Katekismus Populer, no 400 � 413). Terkait dengan zinah, Yesus memberikan pengajaran yang cukup revolusioner, �Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.� (Mat 5: 28). Tuntutan Yesus sangat berat karena Dia menghendaki supaya kita menjadi sempurna �sama seperti Bapa yang di sorga adalah sempurna.� (Mat 5: 48).
Gereja melarang umatnya untuk terlibat dalam dunia pornografi, baik sebagai pelaku, pembuat atau juga penikmat. Dalam Youcat Indonesia, pornografi merupakan dosa melawan kasih dan martabat luhur manusia. Ia adalah bentuk lain dari prostitusi, karena orang bisa disesatkan dengan menganggap bahwa �cinta� bisa didapat dengan uang (no. 412).
Selain itu, menikmati pornografi dapat dilihat sebagai bentuk pelanggaran atas kemurnian diri. Di sini kemurnian jangan disamakan dengan hidup sopan santun. Orang yang hidup murni tidak menjadi korban hawa nafsunya, tetapi mampu mengendalikan dorongan dan keinginan, termasuk yang terkait dengan hal-hal seksualitas. Dengan kata lain, dia tidak diperbudak oleh keinginan-keinginan sesat (bdk. Youcat Indonesia, no 404 � 405).
Jadi, terkait dengan pornografi, baik dalam bentuk video maupun gambar, Gereja bukan hanya melarang umatnya untuk terlibat dalam pembuatan pornografi (memproduksi dan menyebarkannya), melainkan juga penikmat. Gereja mengajak kita, terlebih kaum muda, untuk tidak mengambil foto diri atau film diri yang bersifat vulgar dan menyebarluaskannya. Gereja juga mengajak kaum muda untuk menghindari dari tayangan-tayangan pornografi.
Bahaya Pornografi bagi Kesehatan
Sebuah penelitian yang dilakukan Max Planck Institute di Berlin membuktikan adanya bahaya menonton tayangan porno bagi kesehatan otak (penurunan ukuran otak) dan seksualitas (penurunan dalam merespon rangsangan seksual). Di sini, karena lebih ditujukan kepada kaum remaja, tulisan ini lebih memaparkan bahaya pornografi bagi kesehatan otak.
Para peneliti di Jerman ini menemukan bahwa menonton foto atau video porno dapat membuat volume otak di daerah striatum mengalami penyusutan. Striatum merupakan daerah di otak yang berfungsi untuk mengkoordinasi motivasi dengan pergerakan tubuh, berperan dalam motivasi, pengolahan penghargaan, interaksi sosial dan daya ingat.
Dua bahaya dari penciutan otak di daerah striatum adalah motivasi dan daya ingat. Jika hal ini terjadi, hidup orang seakan tidak bergairah, karena hidupnya tidak digerakkan oleh motivasi yang kuat. Kemampuan untuk mengingat pun mulai berkurang. Orang mudah lupa.
Hal ini tentu sangat merugikan anak remaja. Di usia remaja mereka membutuhkan motivasi kuat untuk belajar, bergaul dengan teman sebaya dan motivasi-motivasi lain. Mereka juga butuh daya ingat yang kuat untuk dapat mengingat pelajaran-pelajaran yang diterimanya. Perjalanan hidup mereka masih panjang. Selain harus menyelesaikan jenjang pendidikan SMP, mereka harus menyelesaikan jenjang SMA dan bahkan kuliah. Bagaimana jika sejak remaja mereka sudah terbiasa mengkonsumsi pornografi?
Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa pornografi dapat dinilai sebagai tindakan yang merusak diri sendiri. Pada masa remaja, anak-anak seharusnya berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan dalam semua aspek kehidupan, termasuk kemampuan otak dan sosialnya. Namun karena bersentuhan dengan pornografi, sejak usia muda, maka cepat atau lambat akan mengalami kehancuran.
Perlu disadari pornografi memang sangat memikat. Dia adalah godaan dalam hidup. Semua godaan memiliki sifat menarik. Dan pada sifat ini manusia sering jatuh ke dalam godaan. Siapa sih yang tak suka akan sesuatu yang menarik? Namun mempertimbangkan dampaknya bagi kehidupan di masa depan, sudah saatnya kaum remaja berhenti mengkonsumsi tayangan pornografi. Sayangilah masa depanmu! Menyayangi masa depan berawal dari menyayangi diri sendiri.
Pangkalpinang, 13 Juni 2016
by: adrian
Baca juga tulisan lain:

Wednesday, 28 September 2016

Cara Baru Melihat Konflik Israel vs Palestina

Ketika terjadi kekerasan terhadap warga islam yang dilakukan oleh warga non muslim, gampang sekali muncul kecaman dari umat islam di belahan bumi lain. Mereka mengutuk, mengecam bahkan terkadang juga mencaci-maki pelaku kekerasan. Demo diadakan dimana-mana, dengan membawa atribut agama. Sebagai contoh, ketika terjadi penindasan terhadap umat islam Rohingya, umat islam di Indonesia melakukan aksi protes ke kedutaan Myanmar. Bahkan di Yogyakarta, seorang biksu, yang tak tahu apa-apa, menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orang islam, sebagai aksi balasan terhadap umat Buddha di Myanmar.
Fenomena ini hanya terjadi dalam dunia islam. Kita tak menemukan pada agama lain. Misalnya, jika ada penindasan terhadap umat Kristen oleh umat agama lain, sama sekali tak pernah ada demo dari umat Kristen di belahan bumi lainnya. Demikian pula dengan agama Hindu, Buddha dan lainnya. Hal ini dapat dimaklumi, karena islam, seperti kata (alm) KH Zainuddin MZ, islam itu ibarat sarang lebah. Diusik di satu sisi, maka semua lebahnya akan mengamuk. Melukai umat islam dimana pun, sama artinya melukai umat islam lainnya, sehingga umat islam lainnya wajib bangkit.
Namun, sayang tindakan tersebut terkadang sungguh di luar akal sehat manusia. Sering terjadi tindakan-tindakan yang dilakukan umat islam, sebagai wujud �solidaritas umat islam�, hanyalah bentuk fanatisme buta. Dikatakan buta karena mereka hanya melihat dari satu sudut pandang saja, yaitu sudut pandangnya sendiri, dan mengabaikan sudut pandang lainnya.
Kebutaan itu sering terlihat juga dalam menanggapi persoalan klasik Israel dan Palestina. Selalu umat islam melihatnya sebagai konflik islam vs Yahudi (Kristen). Tulisan �Cara Baru Melihat Konflik Israel vs Palestina� mencoba memberikan sudut pandang yang berbeda. Dengan tulisan ini, penulis ingin mengajukan pertanyaan: masihkan kita melihat konflik tersebut sebagai konflik agama. Lebih lanjut silahkan baca sendiri di sini: Budak Bangka: Cara Baru Melihat Konflik Israel vs Palestina

Tuesday, 27 September 2016

Orang Kudus 28 September: St. Yakobus Kyushei Tomonaga

SANTO YAKOBUS KYUSHEI TOMONAGA, MARTIR
Yakobus Kyushei Tomonaga lahir pada sekitar tahun 1582 di Kyudetsu, Jepang. Yakobus adalah putera sebuah keluarga bangsawan Kristen di Kyudetsu. Yakobus memperoleh pendidikan pada kolese Yesuit di Nagasaki. Semasa mudanya Yakobus aktif sebagai katekis, tetapi ia kemudian diusir dari Jepang pada tahun 1614 karena aktivitasnya sebagai katekis.
Terusir dari Jepang, Yakobus pergi ke Filipina dan bergabung dengan Ordo Pengkotbah. Yakobus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1626 dan mulai berkotbah di Filipina dan Taiwan. Pada tahun 1632 Yakobus kembali ke Jepang walaupun ia mengetahui bahaya yang senantiasa mengancam nyawanya. Di Jepang Yakobus berkarya bersama Miguel Kurobioye, seorang katekis.
Pada Juli 1633 Yakobus ditangkap setelah sebelumnya katekisnya tertangkap dan setelah disiksa ia memberitahukan keberadaan Yakobus. Setelah ditangkap Yakobus dimasukkan ke dalam penjara. Selama di penjara Yakobus disiksa untuk menyangkal imannya, namun Yakobus tetap bertahan pada imannya.
Akhirnya Yakobus dibunuh karena menyebarkan iman Kristen. Yakobus Kyushei Tomonaga meninggal dunia pada 17 Agustus 1633 di Nagasaki, Jepang, sebagai saksi Kristus. Pada 18 Februari 1981, bersama dengan Dominikus Ibanez dan para martir Jepang lainnya, Yakobus dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 18 Oktober 1987 Yakobus dikanonisasi oleh Paus yang sama.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 28 September: St. Innosensius da Berzo

BEATO INNOSENSIUS BERZO, PENGAKU IMAN
Orang kudus ini mempunyai nama asli Giovanni Scalvinoni. Innosensius lahir pada 19 Maret 1844 di Niardo, Bresia, Italia. Innosensius adalah putera dari Frances Poli dan Peter Scalvinoni, yang berasal dari Berzo. Ayahnya meninggal ketika Innosensius masih berusia beberapa bulan. Innosensius dikirim untuk belajar di kolese Lovere di Bergamo.
Menjawab panggilan Tuhan, pada tahun 1861 Innosensius masuk seminari di Brescia, dan pada tahun 1867 ia ditahbiskan sebagai imam diosesan. Innosensius sempat menjadi rektor seminari dan pastor paroki di Berzo. Ia dikenal karena homilinya yang sederhana dan menyentuh, dan bimbingan spiritualnya.
Pada tahun 1874 Innosensius bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin di Provinsi Lombardia. Ia memperoleh nama baru, Innosensius Berzo. Innosensius sempat menjadi asisten kepala novis. Innosensius memiliki devosi yang besar terhadap Sakramen Mahakudus, dan mampu berdoa dalam waktu yang lama di hadapan Sakramen Mahakudus. Kerendahan hati dan kekudusannya membuat kehidupannya semakin tersembunyi dari orang banyak.
Tahun 1889 Innosensius dipilih sebagai pembimbing retret, namun ia jatuh sakit yang parah hingga merengut nyawanya. Innosensius Berzo meninggal dunia pada 3 Maret 1890 di Begamo, Italia. Pada 12 Maret 1961 Innosensius dibeatifikasi oleh Paus Yohanes XXIII.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 28 September: St. Dominikus Ibanez

SANTO DOMINIKUS IBANEZ, MARTIR
Dominikus Ibanez lahir pada sekitar bulan Februari 1589 di Regil, Guipuzcoa, Spanyol. Ketika berusia 14 tahun Dominikus memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Pengkotbah atau Ordo Dominikan di San Sebastian. Satu tahun sebelum ditahbiskan sebagai imam, Dominikus pindah biara ke Provinsi St. Maria Rosario di Sevilla, karena merasa terpanggil untuk menjadi misionaris di Filipina, Jepang dan China.
Dominikus diberangkatkan menuju Filipina melalui Meksiko. Di Filipinalah Dominikus ditahbiskan sebagai imam. Ia ditugaskan di Pengasinan. Selama 4 tahun Dominikus membaptis sekitar 10.000 anak. Setelah itu Dominikus kemudian ditugaskan di Binondo, Manila. Ia juga mengajar di Universitas St. Thomas Aquino.
Ketika situasi misi di Jepang dalam masalah, Dominikus diutus oleh superiornya untuk pergi ke Jepang. Dominikus tiba di Nagasaki pada 14 Oktober 1623. Ia berkarya di tengah bahaya selama 10 tahun. Dominikus berperan penting dalam posisinya sebagai Vikaris Provinsi Misi.
Pada sekitar tahun 1633 Dominikus ditangkap bersama dengan katekisnya, Francis Shoyemon. Penangkapan ini terjadi tak lepas dari peran seorang Kristen yang berapostasi. Dialah yang melaporkan keberadaan Dominikus sehingga aparat berhasil menangkap Dominikus dan menjebloskannya ke dalam penjara. Awalnya Dominikus dipenjarakan di Nagoya, kemudian dipindahkan ke Nagasaki. Selama di penjara Dominikus disiksa untuk menyangkal imannya, namun Dominikus tetap bertahan pada imannya.
Dominikus Ibanez meninggal dunia pada 13 Agustus 1633 di Nagasaki, Jepang, sebagai saksi Kristus. Pada 18 Februari 1981 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 18 Oktober 1987 Dominikus dikanonisasi oleh Paus yang sama.
Baca juga orang kudus hari ini:

Monday, 26 September 2016

CITA-CITA WARNI: Sebuah Cerpen

Setiap manusia pasti mempunyai cita-cita. Sadar tak sadar, tak jarang kehidupan dibangun dari sebuah cita-cita. Kehidupan sekarang ini ada bukan terjadi begitu saja, melainkan melalui proses. Dan proses itu berawal dari cita-cita. Cita-cita menjadi motor pendorong manusia untuk membangun kehidupan sesuai dengan keinginannya.
Karena itu, tak heran kalau Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, pernah berujar kepada kaum muda Indonesia untuk �menggantungkan cita-citamu setinggi langit!�. Bagi Bung Karno, cita-cita yang tinggi akan membuat manusia berusaha keras meraihnya. Di sini bukan soal tinggi-nya cita-cita, melainkan proses-nya yang hendak ditekankan. Karena tanpa cita-cita, manusia seakan bergerak tanpa arah yang jelas dan pasti.
Cerpen �Cita-cita Warni� membahas soal cita-cita. Sejak kecil cita-cita memang harus sudah dipupuk, meski tetap harus disadari bahwa suatu saat cita-cita itu bakal berubah. �Kadang cita-cita pada masa kecil pun tidak terlaksana. Berubah setelah dewasa. Aku dulu sebenarnya bercita-cita jadi tentara, tapi kini�, cuma puas jadi pekerja pabrik.� Demikian sepenggal dialog dalam cerpen ini.
Akan tetapi, yang menarik dari cerpen ini bukan soal pembicaraan cita-citanya, melainkan persoalan kehidupan manusia. Dengan kata lain, lewat pembahasan cita-cita, cerpen ini mengungkap sisi-sisi gelap dan terang kehidupan manusia. Lebih lanjut tentang cerpen ini, silahkan baca di sini: Budak Bangka: (C E R P E N) Cita-cita Warni

Sunday, 25 September 2016

Orang Kudus 26 September: St. Delfina Glandieves

BEATA DELFINA GLANDIEVES, PENGAKU IMAN
Delfina Glandieves lahir pada sekitar tahun 1284 di Provence, Perancis. Ia adalah puteri dari keluarga bangsawan Puimichel. Sejak masih kecil Delfina kehilangan kedua orangtuanya. Ia diasuh oleh bibinya, abdis biara St. Catherine di Sorbo. Ketika berusia 14 tahun Delfina menikah dengan Santo Elzear. Keduanya mempraktekkan hidup dengan mempertahankan keperawanan mereka.
Delfina  dan Elzear bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus. Ketika Elzear bertugas di istana Kerajaan Naples, Delfina ikut bersamanya dan bersahabat dengan Ratu Sanchia. Setelah kematian Elzear Delfina terus tinggal di istana Naples mendampingi Ratu Sanchia.
Pada saat Raja Robert, suami Ratu Sanchia, meninggal dunia, Ratu memilih menjadi biarawati Klaris, dan Delfina ikut menemaninya sampai kematian Ratu Sanchia. Delfina menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin. Setelah itu ia pergi mengasingkan diri dari Naples ke Cabrieres, kemudian ke Apt, dimana suaminya dimakamkan.
Delfina Glandieves meninggal dunia pada 26 November 1360 di Apt, Perancis. Jenasahnya dimakamkan di samping suaminya. Pada sekitar tahun 1694 ia dibeatifikasi oleh Paus Innosensius XII.
Baca juga orang kudus hari ini:

Friday, 23 September 2016

CARA SBY PERTAHANKAN DINASTI YUDHOYONO DI DEMOKRAT

Pilkada DKI 2017 mempunyai daya magnetnya sendiri. Hampir semua mata penjuru Indonesia tertuju ke Jakarta. Karena itu, wajar bila seorang teman berkomentar bahwa pemilihan menuju DKI-1 tak jauh beda dengan pilpres lalu. Hal ini dimaklumi mengingat DKI Jakarta merupakan barometer politik Indonesia.
Pusat episentrum perpolitikan pilkada DKI adalah sosok petahana, yaitu Basuki Tjahaya Purnama, atau yang biasa disapa Ahok. Sejak mengajukan diri kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017 � 2022, mulai dari calon independen hingga calon partai, ada banyak partai dan perseorangan berusaha untuk menjegal niat Ahok. Partai-partai, minus 3 partai pengusung awal Ahok (Nasdem, Hanura dan Golkar) membentuk koalisi kekeluargaan dengan prinsip: asal bukan Ahok. Tak kalah menarik juga kemunculan beberapa tokoh, mulai dari Yusril hingga Rizal Ramli, yang juga berprinsip sama seperti partai.
Akhirnya semua kita mengetahui akhir dari drama percalonan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Koalisi Kekeluargaan pecah (sama seperti koalisi permanen pada masa pilpres 2014 lalu), yang berawal dari masuknya PDIP ke kubu petahana. Perpecahan ini memunculkan dua poros, yaitu poros Yudhoyono atau biasa disebut poros Cikeas, dan poros Prabowo. Sementara itu, beberapa tokoh yang cukup santer namanya, seperti Yusril, Rizal Ramli, Anis Baswedan, Hasnaeni Moein, dll, bak hilang ditelan bumi. Metro TV, dalam acara �Selamat Pagi Indonesia� Jumat (23/09) menyebut mereka sebagai �Layu Sebelum Berkembang�.
Sangat menarik untuk mencermati pilihan poros Cikeas, yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP. Setelah melalui rapat panjang, Kamis (22/09) malam poros ini mendeklarasikan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI untuk melawan pasangan calon Ahok dan Djarot, yang Kamis kemarin sudah mendaftar di KPU. Sekedar diketahui Agus Harimurti adalah anak kandung SBY, yang saat ini masih aktif di ketentaraan dengan pangkal mayor infanteri.
Banyak reaksi dan tanggapan dari pengamat, baik senior maupun yunior. Ada pengamat menilai langkah poros Cikeas mengusung Agus Harimurti sebagai langkah antara bingung dan terpaksa. Ada juga yang mempertanyakan apakah ini merupakan langkah berani atau bunuh diri. Umumnya mereka terkejut atau kaget atas terpilihnya Agus Harimurti. Karena itu, Kosmas Lawa Bagho membuat tulisan di kompasiana dengan judul �Poros Cikeas Membuat Kejutan yang Mengejutkan�. Semua memberi penilaian negatif terhadap terpilihnya Agus Harmurti sebagai calon gubernur.
Pemilihan Agus Harimurti sebagai calon Gubernur DKI Jakarta merupakan langkah politik jangka panjang SBY. Ini bukan masalah keberanian atau bunuh diri, bukan pula bingung atau terpaksa. Jelas, ini suatu pilihan sadar dan taktis. Dan di belakang semuanya itu adalah SBY. Karena itu, berhasilnya muncul nama Agus Harimurti merupakan keberhasilan politik SBY. Bayangkan, beberapa partai sudah punya calon dengan nama besar, yang diperkirakan dapat menyaingi Ahok. Misalnya, PPP sudah punya nama Yusril, dan PAN punya nama Rizal Ramli. Dua orang ini sudah punya nama di kancah perpolitikan ketimbang Agus Harimurti.
Jadi, terpilihnya Agus Harmurti sebagai calon gubernur Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni merupakan kemenangan SBY atas 4 partai, yang tergabung dalam poros Cikeas. SBY sadar bahwa puteranya tidak mempunyai nilai jual. SBY juga tahu bahwa puteranya tidak akan menang melawan Ahok. Mungkin juga pimpinan 4 partai sudah mengetahui. Tapi kenapa mereka ikuti saja kemauan SBY? Di sinilah terlihat bahwa SBY masih memiliki pengaruh.
Lantas, apa yang mau diperjuangkan SBY dengan mengajukan puteranya sebagai calon gubernur DKI Jakarta? Apakah untuk pilpres 2019 nanti?
Ada pengamat yang mengatakan bahwa penunjukkan Agus Harimurti sebagai calon gubernur Jakarta merupakan langkah persiapan menuju Pemilihan Presiden 2019. Rasanya penilaian ini berlebihan. Tentulah SBY sadar bahwa sangat sulit mengalahkan petahana, yaitu Jokowi.
Penunjukkan Agus Harimurti merupakan langkah SBY untuk melanggengkan dinasti Yudhoyono di Partai Demokrat. Awalnya SBY berharap pada puteranya Edhie Baskoro Yudhoyono, atau biasa dipanggil Ibas. Akan tetapi, menyerahkan �mahkota� dinasti kepada Ibas sangatlah riskan, baik bagi klan Yuudhoyono sendiri maupun partai. Alasannya, nama Ibas sudah sering muncul dalam pusaran korupsi yang mendera partai berlambang mercy.
Coba dibayangkan jika seandainya Ibas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, dan kemudian terjerat kasus korupsi dan ditetapkan sebagai tersangka. Bukankah ini akan semakin merusak citra partai? Saat ini partai sudah terpuruk karena kasus-kasus korupsi yang menjerat para petingginya. SBY mau mempertahankan disnatinya sekaligus mengembalikan citra partai yang sudah rusak. Tindakan SBY ini ibarat dua sisi dari mata koin yang sama.
Pilihan ada pada Agus Harimurti. Jika Agus Harimurti langsung dipanggil untuk masuk ke Partai Demokrat rasanya berlebihan. Langkah awalnya adalah memajukan nama anaknya sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Setelah gagal, barulah Agus aktif di partai. Dengan pengaruh yang dimilikinya, sangatlah mudah bagi SBY untuk mendudukkan puteranya ini di kursi-1 Partai Demokrat. Dengan duduknya Agus Harimurti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, maka langgenglah dinasti Yudhoyono di partai itu.
Jadi, terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni bukanlah langkah bunuh diri atau kegalauan. Pilihan itu bukan lahir dari keterpaksaan (kecuali, mungkin bagi 3 partai poros Cikeas). Pilihan itu sungguh merupakan pilihan taktis dan politis, yang menunjukkan kecemerlangan SBY dalam berpolitik.
Pangkalpinang, 23 September 2016
by: adrian
Baca juga tulisan lain:

Thursday, 22 September 2016

KADO ULTAH KE-61 BUAT KORLANTAS POLRI

Tanggal 22 September merupakan hari jadi Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia yang ke-61. Acara syukuran ulangtahun ini diadakan di JCC Jakarta Pusat. Hadir dalam acara ini Bapak Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian. Akan tetapi, berita tentang acara ulangtahun Korlantas ini seakan tenggelam oleh pemberitaan DKI1 dan juga Kopi Bersianida.
Dalam acara syukuran itu Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada lima anggota polisi lalu lintas yang berjasa dalam menjalankan tugasnya. Sangat menarik untuk mencermati kata sambutan Kapolri. Dalam kata sambutan itu Kapolri menyampaikan dua harapan besar terhadap polisi, khususnya Korlantas. Pertama, agar polisi, dalam hal ini Korlantas, harus bekerja lebih baik lagi. Kedua, supaya tidak ada oknum polisi yang bermain dalam pembuatan SIM.
Tentulah kita sudah tahu apa yang dimaksud dengan permainan dalam pembuatan SIM. Semuanya ujung-ujungnya adalah duit. Ada praktek percaloan atau juga penipuan terkait urusan SIM. Berhubung dengan hal ini, saya mau berbagi pengalaman. Mungkin Bapak Kapolri dan Kakorlantas Mabes Polri berkenan membacanya. Pengalaman ini terkait juga dengan dua harapan Bapak Kapolri di atas.
Pada 12 Juli lalu, sekitar pukul 09.00 WIB saya mengurus mutasi keluar SIM A dan C di Polres Karimun. Semua berkas administrasi sudah lengkap. Petugas yang menarima bernama Cendy. Setelah menerima berkas tersebut, beliau mengatakan bahwa kemungkinan selesai sekitar pukul 15.00. Beliau akan menghubungi saya pada nomor HP yang saya berikan.
Hingga pukul 16.00 tidak ada telepon yang masuk, sementara pukul 17.00 saya ada acara di Sei Bati. Saya berangkat ke Sei Bati sekitar pukul 16.30, dan saat itu pun tidak ada telepon. Pada pukul 22.30 saya baru tiba di rumah, dan menemukan ada 2 kali panggilan dari nomor baru. Saya menduga itu panggilan dari Polres Karimun, sehingga saya memutuskan kembali ke sana besok.
Berhubung 13 Juli kota Tanjung Balai Karimun diguyur hujan hampir seharian, saya memutuskan untuk ke Polres pada 14 Juli. Kembali saya menghadap Bapak Cendy. Setelah menjelaskan perihal surat mutasi keluar SIM saya, beliau menyatakan bahwa biaya mutasi per sim adalah Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah). Karena ada dua SIM (A dan C) maka total semuanya Rp. 200.000,-
Baru pada 20 September saya tiba di Pangkalpinang. Keesokan harinya saya langsung mengurus mutasi masuk SIM. Dengan berkas yang ada, sekitar pukul 09.00 WIB saya menghadap petugas. Beliau langsung menyerahkan dua formulir beserta kwitansi yang harus saya isi. Sebelumnya petugas ini menjelaskan proses dan apa yang bakal terjadi dengan dua SIM saya yang lama. Penjelasan beliau sesuai juga dengan keinginan saya, yaitu bahwa SIM yang baru nanti sudah langsung perpanjangan.
Setelah menyerahkan formulir, saya dikenakan biaya Rp 155.000,- (seratus limapuluh lima ribu rupiah) untuk dua SIM. Sontak saya kaget. Urusan mutasi keluar saya dikenakan biaya Rp. 200.000,-, sementara mutasi masuk hanya Rp 155.000,-. Tidak hanya itu saja kekagetan saya. Setelah membayar, saya langsung ke ruang foto. Cuma menunggu sekitar 10 menit, saya dipanggil, dan 15 menit kemudian saya keluar dengan SIM baru. Saya keluar dari kantor Korlantas sekitar pukul 10.45.
Jadi, ada dua hal yang membingungkan saya terkait dengan urusan mutasi SIM ini. Yang pertama soal biaya, kenapa ada perbedaan. Memang perbedaannya tidaklah terlalu besar, namun anehnya di Pangkalpinang ada kwitansi sedangkan di Tanjung Balai Karimun tidak ada. Apakah ini masuk dalam kategori ada oknum polisi bermain dalam pembuatan SIM, seperti yang disinyalir Bapak Kapolri?
Yang kedua soal waktu: di Pangkalpinang cepat sedangkan di Tanjung Balai Karimun lama. Padahal tingkat kesibukan kurang lebih sama, malah saya bisa katakan yang di Tanjung Balai Karimun masih terbilang sepi, karena baru selesai liburan Idul Fitri. Tapi kenapa ada perbedaan waktu yang begitu mencolok? Apakah ini masuk dalam kategori kinerja oknum polisi kurang baik sehingga Bapak Kapolri berharap agar polisi, dalam hal ini Korlantas, harus bekerja lebih baik lagi?

Demikianlah sharing pengalaman saya ketika mengurus SIM (mutasi keluar dan mutasi masuk). Semoga sharing ini dapat menjadi pembelajaran bagi polisi, khususnya Korlantas, supaya ke depan bisa memenuhi apa yang diharapkan oleh Bapak Kapolri dalam kata sambutannya. Saya yakin, harapan Bapak Kapolri adalah juga harapan warga Indonesia.
Pangkalpinang, 22 September 2016
by: adrian
Baca juga tulisan lain:

Wednesday, 21 September 2016

Orang Kudus 22 September: St. Yohanes Maria de la Cruz

BEATO YOHANES MARIA DE CRUZ, MARTIR
Orang kudus ini memiliki nama asli Mariano Garcia Mendez. Yohanes lahir pada 25 September 1891 di San Esteban de los Patos, Avila, Spanyol. Sejak kecil Yohanes sudah berkeinginan untuk menjadi seorang imam. Menjawab panggilan Tuhan, Yohanes memutuskan untuk bergabung dengan seminari diosesan di Avila, dan sempat ingin bergabung dengan Ordo Pengkotbah, tetapi kesehatannya yang buruk menghalanginya.
Pada 18 Maret 1816 Yohanes  ditahbiskan menjadi imam dan melayani di sebuah desa kecil yang miskin. Yohanes  kembali berusaha mencari kehidupan rohani yang lebih baik, sampai ia kemudian bertemu dengan imam Kongregasi Hati Kudus Yesus. Yohanes kemudian memasuki masa novisiat di Novelda, Alicante. Ia mengikrarkan kaulnya pada 31 Oktober 1926 dan mengambil nama Yohanes Maria de la Cruz.
Yohanes kemudian bertugas sebagai guru. Ia juga mulai mencari dana pada tahun 1929, dan juga membujuk anak-anak untuk bergabung dengan seminari Kongregasi Hati Kudus Yesus. Ketika terjadi penganiayaan terhadap umat Katolik dalam perang saudara di Spanyol, Yohanes memilih untuk mengungsi ke Valencia, dengan harapan tidak ada yang mengenalinya.
Ketika melihat sebuah gereja dirusak dan dijarah, Yohanes melakukan protes sehingga orang mengetahui identitas dirinya. Yohanes kemudian ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Dalam penjara Yohanes memberikan perhatian kepada tahanan lain. Ia juga tetap melakukan kewajiban seperti berdoa Ibadat Harian, atau Rosario.
Yohanes Maria de la Cruz meninggal dunia pada 23 Agustus 1936 di Valencia, Spanyol. Ia merupakan martir pertama dari Kongregasi Hati Kudus Yesus. Pada 11 Maret 2001 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 22 September: St. Yusuf Calasanz Marques

BEATO YUSUF CALASANZ MARQUES, MARTIR
Orang kudus ini lahir pada 23 November 1872 di Azanuy, Huesca, Spanyol. Ketertarikan Yusuf menjadi biarawan bermula ketika ia berjumpa dengan Santo Yohanes Boskopada sekitar tahun 1886. Pada saat itu Yusuf melihat Yohanes Bosko kelelahan dan menderita. Dari sinilah Yusuf akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Salesian pada tahun 1890 dan ditahbiskan sebagai imam lima tahun kemudian.
Setelah menjadi imam, Yusuf bertugas sebagai sekretaris Beato Filipus Rinaldi, dan kemudian ia menjadi superior untuk provinsi Peru-Bolivia. Yusuf kembali ke Spanyol dan ditunjuk sebagai Provinsial Barcelona-Valencia. Yusuf dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki perhatian terhadap keselamatan manusia.
Ketika terjadi perang saudara di Spanyol, Yusuf ditangkap bersama para Salesian, saat mengadakan retret di Valencia. Dalam perjalanan, Yusuf dibunuh dengan ditembak. Yusuf Calasanz Marques meninggal dunia pada 29 Juli 1936 di Valencia, Spanyol. Pada 11 Maret 2001 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 22 September: St. Hendrikus Saiz Aparicio

BEATO HENDRIKUS SAIZ APARICIO, MARTIR
Hendrikus Saiz Aparicio lahir pada 1 Desember 1889 di Ubierna, Burgos, Spanyol. Menjawab panggilan Tuhan, Hendrikus memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Salesian. Ia mengikrarkan kaul pertamanya pada tahun 1909 di Barcelona-Sarria. Hendrikus ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1918.
Setelah menjadi imam, Hendrikus ditunjuk sebagai direktur pertama kolese di Salamanca, kemudian menjadi rektor aspiran di Carabanchel, Alto, Madrid. Ketika terjadi perang saudara di Spanyol, Hendrikus berusaha untuk melindungi para aspiran. Pada 20 Juli 1936 biaranya diserang. Dengan berani Hendrikus menyerahkan diri dan meminta supaya para tentara melepaskan para aspirannya.
Hendrikus Saiz meninggal dunia pada 2 Oktober 1936 di Madrid, Spanyol. Pada 28 Oktober 2007 ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jose Saraiva Martins.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 22 September: St. Ignasius Santhia

SANTO IGNASIUS SANTHIA, PENGAKU IMAN
Orang kudus ini mempunyai nama asli Lorenzo Maurizio Belvisotti. Ignasius lahir pada 5 Juni 1686 di Santhia, Vercelli, Italia. Ia adalah putera dari sebuah keluarga kelas atas. Ignasius menerima pendidikan dari seorang imam yang baik, yang menginspirasinya dan membantunya dalam menjawab panggilan Tuhan. Hal ini diwujudkannya dengan masuk ke seminari.
Pada tahun 1710 Ignasius ditahbiskan sebagai imam diosesan di Vercelli. Setelah 6 tahun berkarya, Ignasius memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin. Pada saat itu Ignasius dikritik oleh keluarga dan umat paroki yang tidak mengerti keputusannya. Dalam Ordo Kapusin ini Ignasius akhirnya mendapati kedamaian batin yang ia cari dalam hidup kesederhanaan. Pada 24 Mei 1717 ia mengikrarkan kaul religiusnya dan memperoleh nama Ignasius.
Ignasius memulai perjalanan rohaninya dengan dikirim dari satu biara ke biara lain di wilayah Savoy, Italia. Dia senang dipindahkan karena ketaatannya dan kehormatan untuk dapat melayani saudara-saudaranya. Pada awalnya Ignasius ditempatkan di biara di Saluzzo, dan bertugas sebagai sakristan. Ia kemudian dipindahkan ke novisiat di Chieri dan bertugas sebagai asisten pembimbing para novis.
Tahun 1727 Ignasius dikirim ke biara di Turin-Monte, dengan tugas sebagai sakristan dan pembimbing rohani. Sebagai pembimbing rohani banyak orang mencarinya, mulai dari kaum religius, imam, umat beriman dan orang-orang berdosa yang paling berdosa untuk mengaku dosa, dan untuk menerima bimbingan rohani. Pada tahun 1731 Ignasius dikirim ke biara Modovi, dimana ia menjadi pembimbing para novis dan vikaris biara.
Ignasius harus meninggalkan novisiat pada tahun 1744 dan pergi ke Turin karena ia menderita penyakit mata yang misterius, yang membawanya hampir pada kebutaan. Ignasius dapat sembuh dari penyakitnya sehingga ia dapat kembali pada aktivitas tugasnya.
Antara tahun 1743 � 1746 terjadi perang di Piedmont. Raja Sardina-Piedmonte, Charles Emmanuel III meminta kapusin untuk menyediakan tenaga medis dan spiritual untuk rumah-rumah sakit. Ignasius ditunjuk sebagai pastor kepala dan menawarkan bantuannya untuk dua tahun di rumah sakit Asti, Vinovo dan Alessandria, melayani dan menyembuhkan dalam semangat kasih injili yang sejati. Ketika Piedmonte dalam keadaan damai kembali, Ignasius kembali ke biara di Turin-Monte, dimana ia akan menghabiskan 24 tahun sebagai pembimbing rohani dan bapa pengakuan.
Ignasius Santhia meninggal dunia pada 21 September 1770 di Turin-Monte, Italia. Pada 17 April 1966 ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus VI, dan pada 19 Mei 2002 ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Tuesday, 20 September 2016

Bahan Pelajaran Agama Katolik SMA/K XII, Bab 2 sub C

KERJASAMA ANTARUMAT BERAGAMA & BERKEPERCAYAAN
Seorang katolik pernah terlibat dalam suatu forum kerjasama antarumat beragama. Kegiatan forum ini mengadakan dialog antariman dan kegiatan sosial. Dari keterlibatan ini ia mendapatkan pencerahan:
     a.    Tuhan itu satu dan sama untuk semua orang
     b.    Di hadapan Tuhan semua manusia setara
     c.    Agama sebagai jalan menuju Tuhan
     d.    Agama itu tuntunan kepada kebaikan
   e.    Dalam menghayati dan mengamalkan agama, manusia perlu rendah hati dan toleransi
Lima poin di atas bisa menjadi titik temu umat beragama untuk menjalin dialog dan kerjasama.
1.    Berbagai Bentuk Kerjasama Antarumat Beragama
Untuk menemukan bentuk kerjasamanya, terlebih dahulu perlu dipahami sikap beragama. Ada 5 sikap beragama yang menjadi titik tolak pemikiran, yaitu:
(a) Eksklusivitas: merasa ajaran agama yang dipeluk adalah yang paling benar, sedangkan agama lain sesat dan wajib ditobatkan.
(b) Inklusivitas: bersikap bahwa di luar agamanya ada juga kebenaran, meski tidak sesempurna agamanya
(c) Pluralitas atau Paralelisitas: bersikap bahwa agama-agama lain adalah jalan yang sama-sama sah untuk mencapai kebenaran yang sama
(d) Ekletivitas: sikap keberagaman yang berusaha memilih dan mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang dipandang baik dan cocok untuk seseorang
(e) Universalitas: bersikap bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama
Dari lima sikap di atas, yang pertama merupakan sikap yang akan menghambat kerjasama. Karena itu, sikap ini harus disingkirkan. Setelah itu, kita dapat melakukan kerjasama di segala bidang seperti olahraga, kesenian, bakti sosial, ekonomi, dll. Semua itu dapat terwujud jika semua pihak dibebaskan dari segala konflik kepentingan.
2.    Usaha Umat Beriman Mewujudkan Kerjasama Antarumat Beragama
Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan, yaitu
(a) Membentuk Forum Persaudaraan Antarumat Beriman. Forum ini menjadi ajang komunikasi, dialog dan kerjasama.
(b) Meningkatkan inklusivitas.
(c) Mengadakan sarana dan prasarana sosial, yang memungkinkan perjumpaan umat beragama.
(d) Pemberdayaan ekonomi masyarakat.
(e) Menyediakan kurikulum pendidikan yang bersifat inklusif
(f)   Membangun budaya yang mampu menciptakan keharmonisan hidup
(g) Membangun sistem politik yang bebas dari segala bentuk konflik kepentingan antargolongan atau agama.
Jika dilihat beberapa usaha di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mewujudkan kerjasama antarumat beragama bukan semata-mata tugas masyarakat semata atau tokoh agama saja, melainkan semua elemen masyarakat termasuk elite pemerintah dan elite politik.
3.    Rancangan & Pelaksanaan Kegiatan Kerjasama Antarumat Beragama
Dialog dan kerjasama spontan dimungkinkan terjadi, tapi hasilnya kurang maksimal. Agar dialog dan kerjasama itu mendapatkan hasil yang baik, maka selain kita meningkatkan mutu keberimanan, kita juga perlu melanjutkan dengan rencana aksi yang konkret dan realistis. Dibutuhkan perencanaan yang matang dengan target-target yang jelas, seperti menyangkut waktu, materi atau bentuk kegiatan, tujuan yang mau dicapai, siapa saja yang dilibatkan, dll.
Hal ini dapat mulai dilakukan di sekolah. Akan tetapi, hendaknya acara ini tidak hanya melibatkan warga internal sekolah, melainkan juga mengundang sekolah-sekolah lain.
sumber: Pendidikan Agama Katolik: Menjadi Murid Yesus untuk SMA/K Kelas XII
Baca juga: