Latest News

Monday 31 October 2016

TUGAS BAHASA INGGRIS

Suatu hari, Aleks, yang baru SD kelas 1 mendapat PR Bahasa Inggris. Karena kebingungan, ia mendekati ayahnya, yang sedang duduk di meja kerja sambil mata menatap layar komputer.
Aleks : Yah, kalau bahasa Indonesianya tomorrow itu apa?
Ayah  : Besok (jawabnya singkat tanpa memandang ke arah Aleks)
Aleks : Sekarang aja, Yah.
Ayah  : (Menantap anaknya) Gak bisa donk. Jawabannya besok.
Aleks : Ayah gimana sih/ Masak saya Tanya satu kata aja dijawabnya besok. Padahal besok PR ini udah dikumpul
Ayah  : %$#*&@)^%???
edited by: adrian
baca juga humor lainnya:
Hanya Mau Masuk Polisi

Sunday 30 October 2016

PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN YESUS

Yesus adalah Guru Agung. Dia mengajar tidak hanya lewat kata-kata, melainkan juga sikap dan perbuatan; tidak hanya memberi teori tetapi juga praktek. Pengajaran Yesus lewat kata-kata membuat umat yang mendengarkannya merasa takjub, sebab perkataan Yesus penuh kuasa (bdk. Luk 4: 32).
Ada banyak jenis pengajaran Yesus lewat kata-kata ini. Salah satunya adalah perumpamaan. Setidaknya ada 41 perumpamaan Yesus yang tersebar dalam keempat Injil. Perumpamaan terbanyak terdapat dalam Injil Lukas, sementara yang sedikit hanya dalam Injil Yohanes (dan hanya terdapat dalam Yohanes). Berikut ini akan disajikan 41 perumpamaan Yesus.
01. Perumpamaan dua macam dasar. Perumpamaan ini ada dalam Matius 7: 24 � 27 dan Lukas 6: 47 � 49. Perumpamaan ini mau menekankan agar kita tidak hanya sekedar menerima pengajaran Yesus, melainkan mewujud-nyatakan dalam kehidupan. Hal ini membuat kita memiliki dasar yang kokoh.
02. Perumpamaan seorang penabur. Perumpamaan ini ada dalam Injil Sinoptik, yaitu Matius 13: 3 � 8; Markus 4: 2 � 8 dan Lukas 8: 4 � 8. Penjelasan perumpamaan ini ada dalam Injil. Namun, pesannya tak jauh beda dengan perumpamaan dua macam dasar. Ajaran Yesus harus kita terapkan dalam kehidupan sehingga menghasilkan buah. Untuk itu, kita harus mengubah �lahan� diri kita dari berbatu atau berduri menjadi subur.
03. Perumpamaan lalang di antara gandum. Perumpamaan ini hanya ada dalam Matius 13: 24 � 30. Di sini seakan mau dikatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan dan kebaikan tumbuh bersamaan. Penghakiman terjadi pada akhir zaman. Namun, Tuhan berharap agar kita tetap setia menjadi gandum dan menghasilkan buah. Ada juga harapan agar lalang berubah menjadi gandum dan berbuah sehingga kelak masuk ke dalam lumbung. Tentu, dalam kacamata manusia hal ini tak mungkin. Tidak demikian bagi Allah. �Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.� (Luk 1: 37).
04. Perumpamaan biji sinapsis/sesawi & ragi. Perumpamaan ini ada dalam ketiga Injil Sinoptik, yaitu (Matius 13: 31 � 33; Markus 4: 30 � 32; Luk 13: 18 � 21). Lewat perumpamaan ini Yesus mengajar tentang Kerajaan Allah. Di sini mau dikatakan bahwa perwujudan Kerajaan Allah itu membutuhkan proses, dan berawal dari sesuatu yang kecil.
05. Perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perumpamaan ini hanya ada dalam Matius 13: 44 � 46. Perumpamaan ini berbicara soal Kerajaan Allah. Dikatakan bahwa Kerajaan Allah itu merupakan sesuatu yang amat sangat berarti bagi hidup, sehingga kita menganggap yang lain kurang berarti. Kerajaan Allah menjadi prioritas hidup.

06. Perumpamaan pukat ikan. Perumpamaan ini hanya ada dalam Matius 13: 47 � 50. Sama seperti dua perumpamaan di atas, perumpamaan ini bertemakan Kerajaan Allah, lebih khususnya soal pengadilan terakhir. Lewat perumpamaan ini Yesus berharap agar kita menjadi ikan yang baik supaya bisa masuk ke dalam pasu (baca: Kerajaan Sorga).
07. Perumpamaan domba yang hilang. Perumpamaan ini ada dalam Matius 18: 12 � 14 dan Lukas 15: 3 � 6. Lewat perumpamaan ini Yesus mau menggambarkan sukacita Allah menerima umat yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya.
08. Perumpamaan penghapusan hutang. Perumpamaan ini hanya ada dalam Matius 18: 23 � 34. Perumpamaan ini mengangkat tema mengampuni. Di sini Tuhan mengajak kita untuk mengikuti teladan-Nya mengampuni kesalahan kita, dengan cara mengampuni kesalahan sesama kita.
09. Perumpamaan unta dan lobang jarum. Perumpamaan ini ada dalam Injil Sinoptik, yaitu Matius 19: 23 � 24; Markus 10: 23 � 25 dan Lukas 18: 24 � 25. Perumpamaan ini dengan tegas mau mengatakan bahwa sangat sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga, khusus bagi orang kaya yang begitu melekat dengan kekayaannya. Perumpamaan ini untuk menjelaskan kisah orang muda kaya yang minta petunjuk Yesus mengenai jalan keselamatan (lih. Mat 19: 16 � 22).
10. Perumpamaan orang upahan dan kebun anggur. Perumpamaan ini cuma ada dalam Matius 20: 1 � 15. Perumpamaan ini mau menjelaskan tentang Kerajaan Allah. Di sini mau dikatakan bahwa penentuan siapa yang masuk Kerajaan Allah ada pada kewenangan Allah.
11. Perumpamaan dua orang anak. Perumpamaan ini hanya terdapat dalam Matius 21: 28 � 30. Perumpamaan ini berhadap agar kita menjadi seperti anak yang kedua. Lebih bagus lagi jika menjadi anak �ketiga�, yang menjawab ya dan juga melaksanakan kehendak bapa. Di sini mau dikatakan bahwa perbuatan memiliki nilai lebih daripada kata-kata.
12. Perumpamaan penggarap kebun anggur. Perumpamaan ini ada dalam Injil Sinoptik, yaitu Matius 21: 33 � 41; Markus 12: 1 � 9 dan Lukas 20: 9 � 16. Perumpamaan ini bisa dipakai untuk menggambarkan diri Yesus, tapi bisa juga untuk Gereja Katolik dewasa kini. Kita bisa disamakan dengan penggarap-penggarap itu. Karena itu, ajakan bertobat menjadi inti pesan perumpamaan ini.
13. Perumpamaan perjamuan kawin. Perumpamaan ini ada dalam Matius 22: 1 � 13 dan Lukas 14: 16 � 24. Ada sedikit perbedaan dalam kedua Injil ini, namun intinya sama, yaitu Kerajaan Allah ditawarkan kepada manusia, dan manusia dibutuhkan untuk menjawab undangan tersebut.
14. Perumpamaan pohon ara. Perumpamaan ini ada dalam ketiga Injil Sinoptik, yaitu Matius 24: 32; Markus 13: 28 dan Lukas 21: 29 � 30. Perumpamaan ini dipakai Yesus untuk menjelaskan tentang tanda-tanda akhir zaman.
15. Perumpamaan hamba yang setia dan yang jahat. Perumpamaan ini ada dalam Matius 24: 45 � 51 dan Lukas 12: 42 � 48. Lewat perumpamaan ini Tuhan menghendaki kita untuk berjaga-jaga dengan tetap setia melaksanakan kehendak Allah.
16. Perumpamaan 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh. Perumpamaan ini hanya ada dalam Matius 25: 1 � 12. Di sini Tuhan mau berpesan supaya kita berjaga-jaga, sebab kita tak tahu kapan hari terakhir itu tiba. Selama berjaga itu, kita diminta agar pelita hidup kita tetap bernyala.
17. Perumpamaan talenta/uang mina. Perumpamaan ini ada dalam Matius 25: 14 � 30 dan Lukas 19: 12 � 27. Meski ada perbedaan (Matius memakai istilah talenta,sedangkan Lukas uang mina), keduanya memiliki pesan yang sama. Tuhan menghendaki agar kita mengembangkan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita sesuai dengan bakat dan kemampuan kita.
18. Perumpamaan iblis melawan iblis. Perumpamaan ini ada dalam ketiga Injil Sinoptik, yaitu Markus 3: 23 � 27; Matius 12: 25 � 26 dan Lukas 11 : 17 � 18. Perumpamaan ini diberikan Yesus karena ada orang yang mengatakan bahwa kuasa Yesus mengusir iblis/setan berasal dari Beelzebul. Di sini Yesus mau mengatakan bahwa kejahatan hanya bisa dikalahkan dengan kebaikan.
19. Perumpamaan tentang pelita dan tentang ukuran. Perumpamaan ini ada dalam Markus 4: 21 � 25 dan Lukas 8: 16 � 18. Dua perumpamaan ini mempunyai pesannya tersendiri. Perumpamaan tentang pelita berisi ajakan agar kebaikan yang ada pada kita ditampilkan kepada orang banyak bukan untuk diri kita (dipuja-puji), melainkan supaya orang memuliakan Allah. Perumpamaan tentang ukuran mengajak kita untuk tidak mudah menghakimi sesama, karena suatu saat kita pun akan dihakimi dengan penghakiman kita sendiri.
20. Perumpamaan benih yang tumbuh. Perumpamaan ini cuma ada dalam Markus 4: 26 � 29. Perumpamaan ini tak jauh beda dengan perumpamaan biji sesawi.
21. Perumpamaan tentang kenajisan. Perumpamaan ini ada dalam Markus 7: 15 dan Matius 15: 11. Markus dengan tegas mengatakan bahwa dengan perumpamaan ini Yesus �menyatakan semua makanan halal.� (ay. 19).
22. Perumpamaan baru dan lama. Perumpamaan ini ada dalam Injil Sinoptik, yaitu Lukas 5: 36 � 39; Matius 9: 16 � 17 dan Markus 2: 21 � 22. Ada dua perbandingan yang dipakai Yesus, yaitu soal baju dan kantong anggur. Di sini Yesus mau meminta para pengikutnya untuk berubah menjadi baru, menyesuaikan dengan diri-Nya yang adalah Perjanjian Baru.
23. Perumpamaan tentang menghakimi. Perumpamaan ini hanya ada dalam Lukas 6:  39 � 42. Lewat perumpamaan ini Tuhan menghendaki agar sebelum menghakimi orang lain kita harus terlebih dahulu menghakimi diri sendiri, menjadi benar dulu baru membenarkan orang lain.
24. Perumpamaan tentang pohon dan buahnya. Perumpamaan ini ada dalam Lukas 6: 43 � 45 dan Matius 12: 33 � 35. Perumpamaan ini menjadi bekal bagi kita untuk menilai seseorang. Pusat penilaian ada pada perbuatannya, bukan pada kata-kata manis nan indah.
25. Perumpamaan tentang permintaan. Perumpamaan, yang berbicara soal berdoa ini, cuma ada dalam Lukas 11: 5 � 8. Di sini mau dikatakan bahwa Tuhan akan mendengarkan doa kita.
26. Perumpamaan orang kaya yang bodoh. Perumpamaan ini hanya ada dalam Lukas 12: 16 � 20. Lewat perumpamaan ini Tuhan mau mengatakan bahwa harta kekayaan tidak menjamin keselamatan kita jika kekayaan itu hanya dinikmati sendiri.
27. Perumpamaan pinggang tetap terikat dan pelita tetap menyala. Perumpamaan ini cuma ada dalam Lukas 12: 35 � 40. Di sini Tuhan mengajak kita untuk siap sedia menyingsong kedatangan-Nya.
28. Perumpamaan pohon ara yang tak berbuah. Perumpamaan ini cuma ada dalam Lukas 13: 6 � 9. Perumpamaan ini mau mengatakan bahwa Tuhan senantiasa memberi kita kesempatan agar menghasilkan buah, sehingga kita bisa selamat.
29. Perumpamaan duduk di perjamuan pesta. Perumpamaan ini hanya ada dalam Lukas 14: 8 � 10. Di sini Tuhan menghendaki supaya dalam kehidupan kita berlaku rendah hati.
30. Perumpamaan tentang perhitungan. Perumpamaan ini cuma ada dalam Lukas 14: 28 � 32. Ada dua perumpamaan dengan teman yang sama, yaitu orang yang mau membangun menara dan raja yang mau berperang. Intinya adalah harus ada perencanaan matang sebelum bertindak.
31. Perumpamaan dirham yang hilang. Perumpamaan ini hanya terdapat dalam Lukas 15: 8 � 9. Perumpamaan ini tak jauh beda dengan perumpamaan domba yang hilang (poin 7 di atas).
32. Perumpamaan anak yang hilang. Perumpamaan ini cuma ada dalam Lukas 15 : 11 � 32. Perumpamaan ini mau menggambarkan Allah yang berbelas kasih, serta ajakan untuk kita menikmati belas kasih-nya dengan bertobat.
33. Perumpamaan bendahara tak jujur. Perumpamaan ini hanya ada dalam Lukas 16: 1 � 8. Di sini Yesus menasehati kita untuk memberikan harta kepada mereka yang membutuhkan sehingga kita akan mendapatkan penghargaan dari Allah.
34. Perumpamaan orang kaya dan Lazarus yang miskin. Perumpamaan ini cuma ada dalam Lukas 16: 19 � 31. Di sini kita diajak untuk mau peduli dengan sesama kita yang miskin, hina, lemah dan tersingkir.
35. Perumpamaan tuan dan hamba. Perumpamaan ini cuma terdapat dalam Lukas 17: 7 � 10. Salah satu pesannya adalah agar kita berlaku rendah hati.
36. Perumpamaan hakim yang tidak benar. Perumpamaan ini hanya ada dalam Lukas 18: 2 � 5. Lukas menyatakan bahwa lewat perumpamaan ini Yesus mau mengajak kita untuk selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (ay. 1)
37. Perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai. Perumpamaan ini cuma ada dalam Lukas 18: 10 � 14. Pesan perumpamaan ini tak jauh beda dengan perumpamaan dengan tema rendah hati. Tuhan meminta kita untuk tidak sombong diri atas jabatan, prestasi atau apa yang ada pada kita.
38. Perumpamaan roti hidup. Perumpamaan ini cuma terdapat dalam Yohanes 6: 35 � 59. Perumpamaan ini mau menggambarkan Yesus sebagai roti hidup. Memakan (baca: percaya) Dia akan mendatangkan keselamatan.
39. Perumpamaan pintu. Perumpamaan ini hanya terdapat dalam Yohanes 10: 1 � 10. Perumpamaan ini menggambarkan Yesus sebagai pintu, yang lewatnya orang bisa sampai pada keselamatan.
40. Perumpamaan gembala yang baik. Perumpamaan ini hanya ada dalam Yohanes 10: 11 � 18. Perumpamaan ini menampilkan Yesus sebagai gembala bagi umat manusia.
41. Perumpamaan pokok anggur. Perumpamaan ini cuma ada dalam Yohanes 15: 1 � 8. Di sini Yesus ditampilkan sebagai pokok anggur, sedangkan kita adalah ranting dan cabangnya. Kita diminta untuk tetap bersatu dengan ppkok dan menghasilkan buah.
Pangkalpinang, 30 September 2016
by: adrian
Baca juga tulisan lainnya:

Saturday 29 October 2016

SETIA DALAM KESAHAJAAN

Malam mulai pekat. Sehabis mengajar di sejumlah perguruan tinggi di kota Makasar, Enoch Kumendong (58) segera pulang. Sesampainya di teras rumah, sang istri, Jacqueline Panggalo (53) menyambutnya dengan senyuman ramah. Begitu pula dengan anak-anaknya yang sedang menonton televisi langsung menyapanya. Kepenatan Enoch pun seperti pudar, songsongan istri dan anak-anak memberikan makna mendalam baginya.
Hampir 40 tahun Enoch mengabdikan diri pada dunia pendidikan. Profesi itu memang tak pernah memberikan gelimang harta. Namun ada kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri di batinnya. Dari dunia tersebut Enoch dan Jacqueline bisa memberikan teladan kesederhanaan kepada anak-anak. �Bagi saya kebendaan itu tak selalu penting, saya bahagia dengan keadaan yang serba sederhana,� ujar Enoch.
Sesama Guru
Awalnya Enoch bercita-cita menjadi imam praja Keuskupan Agung Makasar. Setelah menamatkan seminari menengahnya di Petrus Claver, ia melanjutkan ke seminari tinggi di Yogyakarta. Namun jalan hidupnya berkata lain. �Pembimbing rohani mengatakan saya tak cocok menjadi imam,� kenangnya.
Sekeluarnya dari seminari, Uskup Agung Makasar, Mgr. Schneiders CICM, menugaskannya menjadi guru di Tana Toraja. Enoch langsung dipercaya menjadi kepala sekolah di sebuah SPG dan SMU. Saat itu ia terpikat dengan salah seorang muridnya, Jacqueline, yang kemudian ia nikahi pada tahun 1969. Sang istri kemudian menjadi guru di SD St. Yosef Makasar, sementara Enoch terus berkarya.
Selang beberapa tahun Enoch melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Makasar. Baru sampai tingkat sarjana muda, universitas itu tutup. Enoch melanjutkan ke Universitas Hasanudin. Setelah lulus, Enoch menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi. Dengan bertambahnya jumlah anak (5 orang), Enoch harus kian giat mengajar. Ia mengajar juga di Seminari Petrus Claver dan SMU Rajawali. Setiap hari Enoch harus mempersiapkan beberapa mata pelajaran yang berbeda.
Enoch dan Jacqueline menganggap bahwa profesi guru merupakan panggilan. Karena itu, meski penghasilan pas-pasan, mereka tetap mencintai pekerjaan. �Kami harus bisa hemat,� tukas Enoch. Pernah suatu waktu Enoch ingin beralih profesi dan pindah ke Jakarta. Tapi keinginan itu urung, karena ia merasa tak punya bakat berbisnis.
Enoch bersyukur, istri dan anak-anaknya bisa menerima keadaan ini. bahkan mereka mendukungnya terus berkarya di bidang pendidikan. Tahun 1983 Enoch mendapat kesempatan emas untuk studi doktor ke Perancis di bidang Manajemen Pemasaran. Sudah berada beberapa bulan di Perancis, Enoch membatalkan rencananya karena Jacqueline sakit. Enoch memutuskan kembali ke Makasar karena Jacqueline membutuhkan kehadirannya. Semua ini demi kelangsungan keluarganya.
Teladan Hidup
Enoch bersyukur, dalam keterbatasan dana, keluarganya bisa memiliki rumah sendiri selang 4 tahun setelah menikah. Rumah itu serba sederhana. Enoch pun bahagia melihat istrinya tak pernah menuntut. �Tak menjadi masalah kemampuan ekonomi kami hanya segitu,� ujarnya.
Sebagai guru, Enoch dan Jacqueline berusaha menanamkan nilai-nilai kejujuran dan disiplin pada kelima anak mereka. Semua itu mereka tunjukkan melalui teladan hidup; tak cuma nasihat dan wejangan.
Di antara kesibukannya mengajar, Enoch selalu meluangkan waktu untuk menggereja. Dia pernah menjadi Ketua Rukun di lingkungannya. Tahun 1995 � 1998 menjadi Ketua Dewan Paroki St. Yakobus Mariso. Kini dia aktif sebagai prodiakon dan dirigen koor.
Selama 10 tahun ini, Enoch juga aktif mengikuti perkumpulan doa rosario hidup. Ada berkat tersendiri yang ia rasakan dari kegiatan-kegiatan rohaninya itu. Bila ada masalah, selalu saja ia memperoleh jalan keluar. �Berkat yang paling saya rasakan: relasi dengan istri selalu terjaga.�
Di rumah, Enoch dan istrinya berusaha menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya. Karena mereka aktif menggereja, anak-anak terbiasa ikut serta. Mereka juga berusaha berdoa rosario bersama, utamanya pada bulan Maria. �Kami tak pernah mengalami mukjizat, tetapi berkat selalu ada,� katanya.
Dalam berelasi dengan tetangga, yang kebanyakan muslim, Enoch berusaha rendah hati. Bagi Enoch, toleransi beragama bukan sesuatu yang asing baginya, karena dalam keluarga asalnya saudara-saudaranya ada yang protestan dan juga islam.
Tak Menyesal
Bagaimanapun Enoch tak pernah menyesal karena tak jadi imam. Ia bisa menghayati panggilan hidupnya sebagai suami dan ayah. �Tuhan tetap memberi kesempatan kepada saya menjadi garam dalam menjalani hidup ini.�
Di masa senja, Enoch sama sekali belum memikirkan pensiun. Ia bertekad akan terus mengajar sampai fisiknya sungguh-sungguh tak mampu lagi. Bila dilihat dari kacamata kebendaan, tak banyak yang bisa dikumpulkan Enoch. Ia masihlah sosok yang bersahaja. Ia belum mengendarai mobil ke tempatnya mengajar. Ia masih harus bergelayut di kendaraan umum.
Dengan penampilan apa adanya, toh Enoch bisa memperkaya ilmu anak-anak didiknya. Kesederhanaan memang kuncinya dalam berkarya, pun dalam berkeluarga.
diringkas dari Maria Etty, Perjuangan Hidup Berkeluarga (Jakarta: grasindo, 2002)

Thursday 27 October 2016

APAKAH ANDA INTROVER? SILAHKAN CEK SENDIRI

Carl Gustav Jung, dalam bukunya Psychologische Typen, mengatakan bahwa orang yang berkepribadian introver memiliki kecenderungan pendiam, suka merenung, dan lebih peduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri. Hanya sedikit orang yang mau mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang introver. Terlebih lagi, masih ada mitos keliru bahwa orang dengan tipe kepribadian ini sangat pemalu dan menutup diri dari dunia luar.
Susan Cain dalam bukunya Quiet: The Power of Introverts in a World That Can�t Stop Talking mengatakan bahwa orang yang introver sebenarnya juga bisa bersikap hangat, tertarik kepada orang lain, dan memiliki kekuatan pada sikapnya.
Untuk mengetahui apakah Anda seorang introver atau tidak dapat diketahui dari ciri-ciri kepribadian introver seperti dikutip dari psychologytoday.com..
Menikmati waktu sendiri
Saat memiliki kesempatan untuk jeda, hal yang paling disukai adalah membaca, main video games, atau hanya mendengarkan musik. Waktu sendiri itu paling Anda nikmati walau Anda juga suka untuk melakukan aktivitas sosial bersama orang lain
Kemampuan berpikir lebih baik saat sendiri
Bukannya menolak diskusi berkelompok, namun jika ingin menemukan solusi kreatif, biasanya Anda lebih mudah mendapatkannya saat bekerja sendiri.
Bisa jadi pemimpin yang baik
Meski orang yang introver dianggap sangat pendiam sehingga tidak bisa memimpin, dalam kondisi tertentu sebenarnya mereka bisa jadi pemimpin yang baik. Bila anggota kelompok sudah bisa mengatur dirinya, maka pemimpin yang introver dapat menggali potensi orang yang dipimpinnya.
Paling terakhir angkat bicara
Anda mungkin masih ingat saat di sekolah dasar, ketika guru melontarkan pertanyaan kepada para murid, biasanya Anda adalah orang terakhir yang mengangkat tangan. Orang yang ekstrover selalu siap dan mau tampil menonjol dalam situasi sosial atau akademik. Anda termasuk orang yang introver jika sering membiarkan orang lain mengambil tempat untuk tampil. Ini bukan berarti orang yang introver kurang pengetahuan, namun mereka memang merasa tidak butuh berada di bawah sorotan.
Sering dimintai pendapat
Selain kurang berminat terlibat dalam situasi sosial, si introver juga kurang suka memberikan pendapatnya di depan umum. Baik dalam acara rapat maupun pertemuan keluarga, orang yang introver biasanya menyimpan pendapatnya sendiri. Terkadang biasanya pemimpin rapat akan menanyakan pendapat Anda dahulu sebelum Anda bersedia mengungkapkannya.
Suka memakai headphone di tempat umum
Bila Anda seorang introver, biasanya Anda berusaha agar tidak membuat kontak dengan orang lain. Pada beberapa tahun lalu, untuk menghindari interaksi, Anda akan menunduk atau menatap lurus ke depan. Kini, perlindungan bisa Anda dapatkan dengan menggunakan headphone.
Tak suka basa basi
Sulit bagi Anda untuk berbasa-basi dengan orang lain di tempat umum, misalnya saat mengantre di rumah sakit. Bila Anda terlambat atau sedang stres, Anda tak akan membocorkan informasi tersebut kepada orang di sekitar karena merasa itu bukan urusan orang lain. Orang lain juga sering kesulitan memahami perasaan atau pikiran Anda pada satu momen, kecuali Anda merasa sangat dekat dan mau mengungkapkannya.
sumber: Kompas Health

Wednesday 26 October 2016

CARA MENENTUKAN JUMLAH PERSEMBAHAN

Seorang pendeta, pastor dan seorang Rabi berkumpul bersama di sebuah kafe. Mereka berbicara soal berapa jumlah uang persembahan yang harus diberikan kepada Tuhan, dan berapa untuk mereka. Masing-masing menyampaikan metode yang mereka pakai.
Pendeta     : Pertama, kami tarik garis lurus di tanah. Lalu semua uang dihamburkan ke atas garis tadi. Nah, uang yang jatuh di sebelah kanan itu untuk Tuhan, sedangkan yang jatuh di sebelah kiri untuk kami.
Pastor       : Metode kami agak lain. Pertama, kami buat lingkaran di lantai. Kemudian semua uang persembahan dihamburkan di atas lingkaran itu. Uang yang ada di dalam lingkaran adalah milik Tuhan, sementara yang di luar kami punya.
Rabi            : Kami punya lain. Kami tak pakai garis lurus atau lingkaran. Semua uang persembahan kami hamburkan ke atas. Yang tertahan di atas, itulah milik Tuhan. Dia langsung mengambilnya. Sedangkan yang jatuh ke tanah adalah milik kami.
edited by: adrian, from ketawa dot com
Baca juga humor lainnya
Cara Belajar Membaca

INI ALASAN MUALAF BERBOHONG

Masalah pindah keyakinan atau agama itu adalah hal yang biasa. Hal itu merupakan hak azasi setiap manusia. Tidak ada yang melarang. Akan tetapi, ada hukuman bagi orang yang murtad. Bagaimana jika orang islam yang murtad. Selain hukuman di masa depan, hukuman langsung pun dapat dikenakan. Yang terkenal adalah dibunuh. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad, �Siapa saja yang mengganti agamanya, maka hendaklah kalian bunuh dia.� (HR al-Bukhari, no. 6922). Jadi, umat islam lainnya diperbolehkan membunuh umat islam yang telah murtad. Selain itu, tempat bagi orang murtad adalah neraka (QS Al-Baqarah: 217).
Akan tetapi, kita tidak akan mengusik persoalan itu. Masalah membunuh orang murtad adalah keyakinan orang, yang tidak akan dicampuri. Kita hanya melihat fenomena mualaf, orang kafir yang menjadi islam.
Jika kita perhatikan di media sosial, baik media cetak maupun media elektronik, adalah suatu kebiasaan menjelang Hari Raya Idul Fitri beberapa media menampilkan sharing beberapa tokoh mualaf. Ada tokoh mualaf yang bersharing dari hati, namun tak sedikit juga yang menyampaikan kebohongan. Sekedar menyebut nama:
(a) Ustadz Bangun Samudra, yang konon mengaku sebagai lulusan terbaik Vatikan.
(b) Steven Indra Wibowo, yang mengaku mantan frater anak petinggi PGI, yang berhasil mengislamkan 126 orang
(c) Hj Irene, yang mengaku mantan biarawati
(d) Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter), yang mengaku kepala suku Asmat
Masih ada banyak lagi tokoh mualaf yang selalu menyebarkan kebohongan (misalnya ustadz Felix Siauw). Mereka-mereka ini sering diundang untuk berceramah, kotbah atau berdakwah. Dan bisa dipastikan dalam dakwahnya itu, kebohongan menjadi bumbu utama. Anehnya, begitu banyak umat islam suka dengan dakwah mereka. Tak jarang takbir kemenangan dikumandangkan ketika para mualaf ini menekankan keburukan agama sebelumnya dan menyanjung kehebatan islam yang menjadi dasarnya menjadi islam.
Lebih aneh lagi, sama sekali tidak ada teguran dari lembaga otoritas islam tertinggi di Indonesia ini. Lembaga ini seakan-akan tutup telinga terhadap kebohongan tersebut, sekalipun kebohongan itu berdampak buruk bagi citra islam. Tentulah orang yang kritis akan menilai bahwa islam identik dengan kebohongan.
Benarkah para mualaf itu berbohong? Ada banyak tulisan yang membongkar kebohongan mereka. Misalnya �Membongkar Kebohongan Steven Indra�, �Ustadz Bangun Samudrayang Sangat Cerdas�, �Hj Irene Handono Mantan Biarawati Palsu?� dan �Benarkah Kepala Suku Besar Asmat Masuk Islam?� Dari tulisan-tulisan itu, bahkan anak SD pun dapat menilai adanya kebohongan dari pernyataan-pernyataan mualaf itu. Kenapa kebohongan ini disebar-luaskan? Bukankah ini berarti memperkuat citra bahwa islam itu agama pembohong?
Menjadi pertanyaan adalah kenapa para mualaf ini begitu berani dan yakin diri dengan kebohongannya. Ataukah karena umat islam memang suka dibohongi atau dibodoh-bodohi? Ada beberapa alasan kenapa para mualaf berbohong:
1.    Alasan Sosial:supaya cepat diterima di lingkungannya yang baru. Dengan menjelek-jelekkan dan mengungkapkan kelemahan lingkungan sebelumnya, umat di lingkungan baru dapat segera menerimanya. Apalagi bila diiming-imingi dengan kata-kata �Hidayah Allah STW�
2.    Alasan Popularitas:menyebarkan kebohongan tentang kelemahan atau kejelekan agama sebelumnya membuat diri seorang mualaf cepat terkenal. Apalagi banyak umat islam yang mudah dibodoh-bodohi.
3.    Alasan Ekonomi: dengan popularitas yang dimilikinya, para mualaf ini dapat dengan mudah tampil sebagai pendakwah. Sudah menjadi rahasia umum ada banyak pendakwah yang berorientasi duit ketimbang penyebaran agama. Dengan kebohongan itu, para mualaf ini bukan hanya sekedar menyebarkan agama, tetapi juga mencari uang. Kebohongan yang dibuatnya menjadi jalan pelancar pendapatan.
4.    Alasan Keselamatan:memang al quran sudah mengatakan bahwa hanya umat islam saja yang masuk sorga; orang kafir pasti di neraka. Kebaikan dan amal kasih yang dilakukan orang kafir tak ada gunanya, tidak mendatangkan pahala. Akan tetapi, dengan menjadi islam pun belum tentu juga otomatis masuk sorga, karena seseorang harus melakukan berbagai macam kewajiban. Salah satu jalan mudah (dan murah) untuk masuk sorga adalah dengan mengislamkan orang kafir. Hadits At Tabrani berkata: Nabi Muhammad bersabda, �Siapa yang dapat mengislamkan orang dengan usahanya, maka pastilah ia masuk ke dalam sorga,� Masuk sorga di sini suatu kepastian dan otomatis. Jadi, tak perlu lagi sibuk-sibuk dengan kewajiban lainnya. Nah, para mualaf ini sudah mendapatkan popularitas. Dengan popularitas itu dan dengan kebohongan-kebohongannya, mungkin aka nada orang kafir yang tertipu dan akhirnya menjadi islam. Kan sudah pasti masuk sorga.
Demikainlah empat alasan kepada para mualaf berbohong dalam dakwahnya. Kebohongan itu selalu terkait dengan identitas dirinya, kejelakan agama sebelumnya dan kehebatan agama islam. Dari sini orang dapat menilai bahwa dalam islam segala cara dihalalkan, yang penting tujuannya baik (menyebarkan islam). Hal ini semakin mendapatkan pembenarannya dalam aksi terorisme.
Para mualaf ini tentulah akan sering berdakwah atau berceramah. Dasarnya saja sudah pembohong, maka dapat dipastikan isi dakwah atau ceramahnya juga adalah kebohongan. Akan tetapi, umat islam yang mendengarkannya biasa-biasa saja, malah ada yang senang. Menjadi pertanyaan, apakah orang islam suka dibohongi atau memang suka dibodoh-bodohi.
Batam, 31 Agustus 2016
by: adrian
Baca juga tulisan lainnya:

Orang Kudus 25 Oktober: St. Yohanes Stone

SANTO YOHANES STONE, MARTIR
Yohanes Stone adalah seorang biarawan Agustinian di Canterbury, Inggris. Saat Raja Henry VII mengangkat dirinya menjadi pemimpin Gereja di Inggris pada tahun 1538, banyak biarawan yang memberikan pengakuan terhadap Raja Henry sebagai kepala Gereja di Inggris, termasuk para biarawan Agustinian. Akan tetapi, Yohanes menolak mengakui Raja Henry sebagai kepala Gereja di Inggris sehingga ia ditahan.
Pada tahun 1539 Yohanes diadili dan dijatuhi hukuman mati karena tuduhan pengkhianatan. Yohanes Stone meninggal dunia pada 27 Desember 1539 di Dane John, Inggris. Pada 9 Desember 1886 ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 25 Oktober 1970 dikanonisasi oleh Paus Paulus VI.
Baca juga orang kudus hari ini:

Sunday 23 October 2016

MENGENALKAN EMOSI, ANAK BISA BEREMPATI

Setiap anak perlu diajari mengenali emosi sejak dini. Psikolog Saskia Rosita Pangabean mengatakan bahwa dengan mengenali emosi sendiri, anak pun bisa lebih berempati pada orang lain. �Kalau anak tahu saat dia sedih itu karena begini, begitu, rasanya begini, jadi dia mengerti emosi orang lain juga saat sedih. Jadi, bisa berempati,� ujar Rosita.
Senang, sedih, marah dan takut merupakan empat emosi dasar yang harus dikenali anak sejak dini. Pengenalan macam-macam emosi bisa dimulai pada usia 2 � 3 tahun. Ini menjadi tugas orangtua di rumah. Orangtua harus mengenalkan empat emosi dasar tersebut kepada anak. Kemudian, seiring bertambahnya usia, ajari anak mengidentifikasi emosi dan bagaimana cara mengatasinya atau mengungkapkannya secara positip.
Ketika marah, anak harus sadar bahwa ia sedang marah. Anak juga harus tahu alasan ia marah dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan begitu, anak bisa mengontrol emosinya tanpa menyakiti perasaan orang lain. �Kalau anak enggak bisa ngenalin emosinya, dia bisa tantrum atau marah-marah sama ibunya, teman-temannya,� jelas Rosita.
Demikian pula dengan emosi lainnya. Ketika anak pada emosi tersebut, orangtua harus mengokumunikasikannya dengan anak, kenapa emosi itu muncul dan jelaskan juga baik buruknya. Orangtua juga hendaknya dapat membuat pembedaan emosi pada anaknya.
Sayangnya, pengenalan emosi pada anak belum menjadi kebiasaan banyak orangtua. Padahal, pengenalan emosi sangat penting. Menurut Rosita, setidaknya anak-anak sudah menguasai empat emosi dasar sebelum masuk usia sekolah. Dengan mengenal emosi, anak bisa bersosialisasi dengan baik kepada teman-temannya di sekolah.
Anak akan memiliki kecerdasan emosional yang baik, bisa berempati, lebih peka dan memiliki kepedulian. Jadi, anak jangan hanya diberikan kecerdasan intelektual saja, tetapi juga kecerdasan emosional.
Baca juga tulisan lain:

Orang Kudus 23 Oktober: St. Yohanes Bono

BEATO YOHANES BONO, PENGAKU IMAN
Yohanes Bono lahir pada tahun 1168 di Mantua, Italia. Ayahnya meninggal dunia ketika ia masih kecil. Ketika Yohanes masih berusia 14 tahun, ia pergi meninggalkan ibunya. Suatu ketika ia terserang penyakit parah yang membuatnya merefleksikan cara hidupnya selama ini dan berjanji untuk mengubah hidupnya jika ia disembuhkan.
Setelah sembuh Yohanes memilih menjadi seorang petapa di Bertinoro, sebelum ia pindah ke Butriolo. Hidupnya hanya diperuntukkan untuk pertobatan dengan berdoa, berpuasa dan bermati raga. Banyak orang tertarik dengan cara hidupnya dan menjadi muridnya. Ordo Butriolo didirikan untuk menghimpun para pengikutnya. Karena tidak memiliki aturan, maka Gereja memberikan aturan Agustinian untuk diikuti ordo ini. Sampai pada tahun 1256 ordo ini bergabung dengan Ordo St. Agustinus.
Pada bulan Oktober 1249 Yohanes pergi bersama dengan dua orang muridnya ke Mantua. Yohanes Bono meninggal dunia pada 16 Oktober 1249 di Mantua, Italia. Pada tahun 1483 ia dibeatifikasi oleh Paus Sixtus IV.
Baca juga orang kudus hari ini: