Latest News

Sunday, 16 October 2016

MENGENAL GERAKAN PROTESTANISME

Selama ini kita mengenal bahwa protestanisme itu identik dengan Lutheran atau Calvinis saja. Padahal sejarah protestanisme sudah ada jauh sebelum lahirnya kedua tokoh tersebut. Pada prinsipnya, protestanisme merupakan aliran yang memprotes ajaran resmi Gereja saat itu (Gereja Katolik). Karena protes mereka tidak bisa diterima, maka akhirnya mereka berdiri sendiri, terpisah dari Gereja Induk.
Memang gerakan protestanisme yang cukup besar terjadi pada masa Luther, yang dikenal dengan nama gerakan reformasi. Berikut ini akan ditampilkan gerakan protestanisme.
1.    Gerakan Pra-Reformasi
Sebelum munculnya Gereja Reformasi, sudah ada aksi protes terhadap ajaran Gereja yang resmi. Ada beberapa yang masuk ke dalam kategori ini:
(a) Albigensis: muncul dan berkembang di Perancis Selatan pada akhir abad XII dan awal abad XIII. Lebih lanjut tentang Albigensis, dapat dibaca di sini.
(b) Hussit: nama gerakan ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Jan Hus. Gerakan ini muncul dan berkembang di Bohemia (sekarang Republik Ceko) pada abad XV. Sekarang gerakan ini dapat dilihat pada aliran Presbyterianisme.
(c) Lollard: gerakan ini diprakarsai oleh Yohanes Wyclif pada abad XIV. Gerakan ini muncul dan berkembang di Inggris.
(d) Waldensis: gerakan ini didirikan oleh Petrus Waldo pada abad XII. Gerakan ini muncul dan berkembang di Perancis, Italia dan Jerman
Demikianlah gerakan-gerakan protestanisme sebelum munculnya gerakan reformasi. Tema-tema protes gerakan ini beragam, mulai soal baptisan, sakramen hingga pugatorium. Dengan tegas Gereja Katolik menolak ajaran mereka.
2.    Gereja-gereja Reformasi
Keberadaan Gereja-gereja Reformasi tak bisa dipisahkan dari gerakan sebelumnya. Dapatlah dikatakan bahwa gerakan awal tersebut menginspirasi beberapa tokoh pendiri Gereja-gereja Reformasi. Ada beberapa yang masuk ke dalam kategori ini:
(a) Anabaptis: gerakan ini termasuk kategori reformasi radikal. Tidak diketahui persis kapan gerakan ini mulai dibentuk, namun yang pasti pusat gerakan ini mula-mula ada di Zurich. Ada yang mengatakan beberapa kelompok Anabaptis berasal dari aliran sesat (heretik) sebelum abad XVI.
(b) Anglikanisme: gerakan ini muncul dan berkembang di Inggris pada abad XVI. Malah bisa dikatakan bahwa Anglikan merupakan Gereja Inggris. Tokoh di balik berdirinya Gereja Anglikan adalah Thomas Cranmer dan Henry VIII.
(c) Calvinisme: gerakan ini diprakarsai oleh Yohanes Calvin pada abad XVI. Gerakan ini muncul dan berkembang di Swiss.
(d) Lutheranisme: gerakan ini didirikan oleh Martin Luther pada abad XVI. Gerakan ini muncul dan berkembang di Jerman.
(e) Socinianisme: nama gerakan ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Faustus Socinus. Gerakan ini muncul dan berkembang di Polandia pada abad XVI dan XVII.
(f)   Zwinglianisme: gerakan ini didirikan oleh Ulrich Zwingli pada abad XVI. Gerakan ini muncul dan berkembang di Swiss.
Demikianlah gerakan-gerakan protestanisme yang tergabung dalam Gereja-gereja reformasi. Bisa dikatakan bahwa semuanya berawal dari Gereja Katolik. Malah ada beberapa pendirinya adalah seorang imam.
3.    Gerakan Pasca-Reformasi
Gerakan Gereja-gereja Reformasi terus menginspirasi beberapa tokoh Gereja. Kelompok-kelompok protestanisme yang lahir sesudah Gereja-gereja Reformasi dikenal dengan nama Gerakan Pasca Reformasi. Ada di antaranya merupakan kelanjutan dari gerakan sebelumnya. Beberapa yang masuk ke dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
(a) Amish: gerakan ini termasuk turunan dari Gereja Anabaptis. Keberadaannya diperkirakan sekitar abad XVIII. Gerakan ini berkembang di Amerika Serikat, khususnya di Pennsylvania, Ohio, Indiana dan Maryland, serta Ontario dan Kanada.
(b) Baptis: gerakan ini muncul dan berkembang di Inggris pada abad XVII. Gerakan ini lahir sebagai jawaban atas ketidak-puasan terhadap reformasi yang dilakukan oleh Luther dan Calvin.
(c) Kongregasional: nama gerakan ini pertama kali muncul dari sebuah perkumpulan di Skotlandia pada pertengahan abad XVI. Gerakan ini berkembang di Amerika Serikat, khususnya di West Virginia.
(d) Mennonit: sama seperti Gereja Amish, Gereja Mennonit termasuk turunan dari Gereja Anabaptis. Nama gerakan ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Menno Simons, yang berasal dari Belanda. Gerakan ini muncul pada abad XVI dan berkembang di Belanda, Swiss, Amerika Serikat dan Kanada.
(e) Metodisme: Gereja Methodis berkembang dari Gereja Anglikan di Inggris. Pendiri gerakan ini adalah Yohanes Wesley pada abad XVIII. Gerakan ini berkembang di Inggris dan Amerika Serikat, khususnya Baltimore dan Maryland.
(f)   Pietisme: gerakan ini lahir sebagai bentuk pembaharuan atas gerakan Lutheranisme pada abad akhir XVII hingga pertengahan abad XVIII. Gerakan ini berkembang di Jerman. Tokoh yang berperan pada kelahiran gerakan ini adalah Yakobus Boehme, Yohanes Arndt, Heinrich Muller, Yohanes Valentin Andreas, Schuppius dan Theophilus Grossgebauer.
(g) Presbyterianisme: gerakan ini pertama kali dirintis oleh Yohanes Knox di Skotlandia pada pertengahan abad XVI. Inspirasi gerakan ini adalah Calvinisme. Akan tetapi, gerakan ini sebenarnya mengacu pada gerakan Hussit. Selain di Skotlandia, gerakan ini berkembang juga di Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dll.
(h) Puritanisme: gerakan ini muncul pertama kali di Inggris pada pertengahan abad XVI sebagai bentuk protes atas gagasan pembaharuan Ratu Elisabeth I dari Gereja Anglikan. Dari Inggris gerakan ini menyebar ke Belanda dan kemudian Amerika.
(i)   Universalisme: nama gerakan ini muncul pertama kali di Inggris pada abad XVII.
Demikianlah beberapa gerakan pasca-reformasi. Dari uraian di atas terlihat jelas ada di antaranya merupakan kelanjutan atau pembaharuan dari gerakan sebelumnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa gerakan protestanisme pasca-reformasi lebih pada mereformasi Gereja-gereja reformasi.
4.    Kebangunan Besar
Setelah melihat Gerakan Pasca-Reformasi, kita akan melihat gerakan lain yang dinamakan Kebangunan Besar. Pada hakikatnya masih terdapat kesamaan dengan gerakan-gerakan sebelumnya, yaitu pembaharuan. Ada beberapa yang masuk ke dalam kategori ini:
(a) Injili: istilah gerakan ini pertama kali ditujukan kepada beberapa penulis reformasi dari Gereja Katolik pada abad XVI. Namun warna protestanisme menjadi kuat baru pada abad XVII. Gerakan ini muncul dan berkembang secara mencolok di Amerika pada abad XX.
(b) Pentakosta: cikal bakal gerakan ini sudah mulai pada pertengahan abad XIX, namun Pentakostalisme modern dimulai awal abad XX di Eropa. Tokoh yang berperan di sini adalah Agnes Ozman. Dari Eropa gerakan ini berkembang ke Amerika
(c) Revivalisme: gerakan ini diprakarsai oleh pendeta-pendeta dari gerakan Injili pada abad XVII hingga akhir abad XX. Gerakan ini berkembang di Amerika Utara dan Eropa.
Demikianlah sekilas gerakan Kebangunan Besar. Tiga gerakan yang termasuk ke dalam Kebangunan Besar ini memiliki kemiripan di dalamnya, yaitu keramaian dan kemeriahan ibadatnya.
5.    Restorasionisme
Jika gerakan-gerakan sebelumnya, kecuali dua gerakan awal, merupakan bentuk pembaharuan atas gerakan reformasi, yang dikenal dengan Gereja Protestan, Gerakan Restorasionisme merupakan bentuk pembaharuan atas Gereja Katolik, Ortodoks dan Prostestan. Ada beberapa yang masuk ke dalam kategori ini:
(a) Gerakan Restorasi: Biasa disebut juga dengan istilah Restorasionisme. Gerakan ini muncul secara mencolok di bagian Timur Amerika Serikat dan Kanada pada awal abad XIX.
(b) Advent: gerakan Advent ini tak bisa dipisahkan dari gerakan Injili. Diperkirakan muncul pada awal abad XIX. Gerakan ini berkembang di Amerika Serikat.
(c) Saksi Yehova: gerakan ini berawal dari sebuah kelompok studi Alkitab yang didirikan oleh Charles Taze Russell pada abad XIX.
(d) Mormonisme: gerakan ini muncul pada abad XIX. Sistem kepercayaan mormon ini didasarkan pada Kitab Mormon, yang diterjemahkan oleh Joseph Smith Jr.
Demikianlah sekilas gerakan-gerakan protestanisme yang termasuk dalam kelompok Restorasionisme. Sebenarnya masih ada beberapa lagi yang masuk kelompok ini seperti Gerakan Penggembalaan, Gerakan Kerasulan-Kenabian, Gerakan Milleris dan Sabatarianisme, dll.
Batam, 29 Agustus 2016
by: adrian, diolah dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment